Pages

Subscribe:

Search

Copyright Text

Selasa, 27 November 2012

Karya Tulis Ilmiah " Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa


TUGAS MATA KULIAH TEKNIK MENULIS KARYA ILMIAH
DALAM BENTUK TULISAN ILMIAH POPULER
Nama
:
DIAN HERDIANA
Nim
:
819335084
Kelas
:
C
Semester
:
8
Pokjar
:
Kota banjar


UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
 Luasnya lingkup pengetahuan yang harus dikuasai oleh seorang guru dan berubahnya paradigma pendidikan hal ini membuat guru harus mempunyai moto ” belajar bagaimana belajar”. Luasnya cakupan pengetahuan yang harus dikuasai guru tertuang dalam PP Mendiknas RI N0. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru. Dalam PP tersebut dikatakan ada empat kompetensi utama guru, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. Kita lihat bagaimana luasnya pengetahuan guru dalam satu aspek misalnya aspek padagogik. Dalam aspek ini guru harus menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual serta menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Dalam aspek keperibadian seorang guru harus bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
Di samping itu guru juga dituntut harus dapat menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. Agar dapat memberikan bimbingan, arahan dan motivasi pada anak didiknya guru juga harus dapat menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa serta menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
Dilihat dari aspek sosial maka seorang guru harus dapat bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif, karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi. Selain itu guru harus mampu berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. Dari sudut profesional guru harus menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
Di samping itu guru harus menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. Lebih jauh guru harus dapat mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif, mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. Melihat luas cakupan yang harus dikuasai guru justru saya khawatir persoalan pembelajaran bukan terletak pada siswa tetapi justru terletak pada guru. Untuk itulah maka guru harus meletakan dasar dalam dirinya belajar bagaimana belajar.
Dari tutuntan komptensi seorang guru kalau tidak diantisipasi sedini mungkin akan menimbulkan berbagai kesulitan dalam pembelajaran. Dari sisi siswa, kesulitan tersebut di antaranya bagaimana menguasai konsep materi ajar yang sulit menjadi mudah, bagaimana beragam pengetahuan yang harus dipelajari diambil intisarinya dan dapat diimplementasikan dalam kehiduapan sehari-hari. Dari sisi guru, bagaimana guru berupaya menyampaikan pesan tentang materi pembelajaran yang sulit sehingga menjadi lebih mudah diterima siswa. Kemudian timbul pertanyaan dari sudut paedagogik sejauh mana seorang guru menguasai startegi pembalajaran dengan menggunakan berbagai pendekatan dan metode pembelajaran yang digunakan. Misalnya sejauh mana guru menguasai pendekatan pembelajaran yang kontruktivisme dan kontekstual. Dalam pembelajaran dengan menggunakan kontekstual saja, maka guru harus dapat menekankan pada :
1.      Belajar berbasis masalah (Problem-Based Learning),
2.      Belajar berbasis inquiri (Inquiry-Based Learning);
3.      Belajar berbasis proyek/tugas terstruktur (Project-Based Learning);
4.      Belajar berbasis kerja (Work-Based Learning);
5.      Belajar kooperatif (Cooperatif Learning).
Semua pendekatan pembelajaran tersebut sudah berpihak pada siswa sesuai dengan paradigma pembelajaran saat ini yaitu student centre leraning. Dari berbagai pendekatan pembelajaran tersebut yang akhirnya bermuara pada PTK. Apabila semua itu dikuasai oleh guru, maka kusulitan belajar yang di alami oleh siswa untuk memahami dan menguasai berbagai konsep materi pembelajaran akan dapat diatasi.
Dalam hal ini guru harus dapat mengorganisasikan kelas, berkenaan dengan kegiatan pengelompokan siswa dalam belajar, ruang belajar, kesesuaian tujuan dan lain-lain. Dalam kegiatan belajar mengajar hal yang turut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar salah satunya dapat ditentukan melalui tercapainya tujuan-tujuan instruksional yang dalam pelaksanaannya sangat bergantung pada kemampuan mengatur kelas. Salah satu indikasi bagi kelas yang baik yaitu dapat menciptakan situasi yang memungkinkan untuk anak belajar. Kondisi yang kondusif dalam belajar merupakan titik awal keberhasilan pengajaran. Adapun faktor yang mempengaruhi hasil belajar, Menurut Sardiman A.M. (2000 : 37) secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor yang datang dari dalam diri siswa yakni faktor fisiologis dan faktor psikologis sedangkan faktor yang datang dari luar adalah faktor sosial dan non sosial.
Pengelolaan kelas merupakan proses untuk mengontrol tingkah laku siswa.  Dengan kata lain pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas. Tujuan pengelolaan kelas pada hakekatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa. (Sudirman N, 1991:311).
Suharsimi Arikunto (1988:68) berpendapat bahwa “Tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien”. Depdikbud (Rudyanto P, 1999:38) menyatakan tentang tujuan pengelolaan kelas adalah mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar meupaun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual siswa dalam kelas. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
Selanjutnya dikemukakan pula oleh Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan (1992:114) beberapa tujuan dari pengelolaan kelas, yaitu sebagai berikut:
1.        Agar pengajaran dapat dilakukan secara maksimal sehingga tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
2.        Untuk member kemudahan dalam usaha memantau kemajuan siswa dalam pelajarannya. Dengan pengelolaan kelas, guru mudah melihat dan mengamati setiap kemajuan yang dicapai siswa, terutama siswa yang tergolong lamban.
3.        Untuk memberikan kemudahan dalam mengangkat masalahmasalah penting untuk dibicarakan di kelas untuk perbaikan pengajaran masa mendatang.
 Sikap guru dalam menghadapi siswa yang melanggar peraturan sekolah hendaknya tetap sabar, dan tetap bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku siswa akan dapat diperbaiki. Ciptakan satu kondisi yang menyebabkan siswa sadar akan kesalahannya sehingga ada dorongan untuk memperbaiki kesalahannya. Suara guru, walaupun bukan faktor yang besar, turut mempengaruhi dalam proses belajar mengajar. Suara hendaknya relatif rendah tetapi cukup jelas dengan volume suara yang penuh dan kedengarannya rileks cenderung akan mendorong siswa untuk memperhatikan pelajaran, tekanan suara hendaknya bervariasi agar tidak membosankan siswa. Kesulitan dalam belajar dapat berasal dari diri kita sendiri (intern) atau dari lingkungan luar kita (extrern). Faktor intern yang ada dalam diri kita sendiri merupakan faktor kebanyakan merupakan penyebab kesulitan dalam belajar antara lain:
1.        Rasa malas untuk membuka buku dan mempelajarinya.
2.        Rasa bosan dalam kegiatan belajar.
3.        Berbicara di dalam kelas.
4.        Kurangnya perhatian dan konsentras.
Faktor ekstern dalam belajar adalah faktor yang berasal dari lingkungan kita, lingkungan merupakan pendukung kondisi saat kita belajar agar terasa nyaman dan berkonsentrasi penuh. Faktor ekstern yang menyebabkan kesulitan belajar antara lain tempat yang kurang memadai dengan peralatan yang kurang lengkap. Pengajar yang kurang bisa memberikan pelajaran secara efisien dan mudah dimengerti dan diterima. Keadaan orang-orang terdekat yang dapat membuat kita malas belajar dengan berbagai kegiatan lain bersama mereka.
Dari faktor-faktor tersebut mempunyai dampak besar bagi diri pelajar sendiri dalam pencapaian cita-citanya di masa depan, Dampak pelajar jika dalam kegiatan belajarnya menemui kesulitan yang dapat memuaskan prestasi peserta didik. Usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan dalam belajar yang dapat menngkatkan prestasi peserta didik dapa dilakukan dengan cara:
1.      Memotivasi diri untuk belajar denan membuat sebuah catatan target yang harus dicapai.
2.      Membuat belajar sebagai hobi yang kita sukai.
3.      Ciptakan suasana yang kondusif di rumah, juga dukungan dari keluarga.
4.      Sesuaikan cara belajar dengan daya tangkap kita.
5.      Buat suasana dalam ruang belajar kita, sebagai ruang favorit kita.
Belajar merupakan kegiatan yang kita butuhkan untuk menyiapkan modal menghadapi masa depan. Kesulitan belajar sangat umum di temukan pada diri pelajar yang disebabkan dari dalam dirinya sendiri atau dari lingkungan. Upaya-upaya untuk menghindari kesulitan belajar harus dilakukan sejak dini dan bersama orang tua dan orang-orang sekitar kita, agar kita mempunyai suasana belajar yang kondusip.

Sore itu ada seorang mbah yang berjalan menuju tokonya Pak Udin hendak membeli sesuatu.
Si Mbah : "Aku beli sabun deterjen, satu saja yaah...."
Pak Udin : "Buat apa, Mbah ? Tumben mencuci baju..."
Si Mbah : "Enggak!..Ini loh kucingku kena lumpur terus ini mau aku cuci biar bersih lagi."
Pak Udin : "Owalah mbah, mbah ini kok aneh-aneh aja, kucingnya nanti mati loh. Kucing kok dicuci pakai deterjen"
Dinasehati oleh Pak Udin, si Mbah rupanya tetep ingin beli deterjen itu. Pak Udin akhirnya juga tetap melayani permintaan si mbah untuk beli deterjen.
Esok harinya, si mbah datang ke tokonya Pak Udin.
Pak Udin : "Bagaimana kabar kucingnya mbah ?"
Si Mbah : "Kucingku mati"
Pak Udin : "Lhaaa benar khan ? kemaren di nasehati mbah tidak percaya, kucing itu tidak bisa dicuci pakai deterjen"
Si Mbah : "Kucingku mati bukan karena aku cuci pakai deterjen. Setelah aku cuci dengan deterjen kucingku masih hidup kok"
Pak Udin : "Terus matinya karena apa, mbah"
Si Mbah : "Setelah dicuci, Aku peraaas.... Terus kujemur, eh mati"
Pak Udin: @#%*&@#$^^
========================================================
Kepintaran seorang JONY
Polisi : Gimana kejadiannya, kamu menabrak 50 orang dalam suatu kecelakaan mobil!?
Jony : waktu ngendarain mobil, kecepatannya 95 km/jam. Waktu di pertigaan, baru nyadar kalo remnya blong, dibelokan kiri ada dua orang pria, sedangkan dikanan ada pesta ulang taun manula. Kalo bapak milih yang mana?
Polisi : mendingan ke kiri, korbannya bakalan lebih sedikit.
Jony : iya, saya juga mikir gitu pak!
Polisi : tapi kenapa orang yang sedang ngerayain ultah kena juga?
Jony : nah, masalahnya kan tadi saya milih nabrak dua orang pria yang dikiri. Eh, yang ketabrak cuman seorang, seorang lagi lari ke pesta ultah yang ada dikanan, ya udah..saya kejar sampe ke pesta ultah pak!
Polisi : :Huuuuhhhh Dasarrrrr Somplaxxxx
========================================================
Oke, cukup sampai di sini Koleksi Kata-Kata Lucu dan Gokilnya. Kapan2 diupdate lagi kalau nemu yang baru. 

Bom dan Komandan

BOM dan SERSAN
Cerita ini terjadi di sebuah gedung yg dipasangi BOM waktu. Seorang SERSAN bertugas
menjinakan BOM dgn dipandu via radio oleh komandannya
”Kijang satu ke kijang dua. Bagaimana kondisi disana?? - Ganti” | ”Saya
didpn BOM yg akan meledak komandan, mohon instruksi - Ganti”
”Tolong bersihkan area dulu sersan !” | ”Maksudnya, saya nyapu dan ngepel
dulu ya komandan? Mohon insruksi ! Ganti ”
”Bukaaan ! Semprul km ! Ambil radius beberapa mt dr pusat BOM lalu bersihkan area
tsb dr obyek yg bs membahayakan” | ”Siap
Komandan !! ”
*tak brp lama* ”Lapor Komandan, area sdh dibersihkan. Ganti” | ”Oke, skrg km
fokus ke BOM !! Brp menit waktu yg tersisa
sersan ?”
”Skrg menunjukan hitungan mundur 15:00:56 komandan !!” | ”Berarti km masih punya waktu 15 menit, Cepat buka tutup
BOMnya pake obeng !”
”Kalo saya buka nanti garansinya batal donk komandan?” | ”SEMPRUL KAMU !!
Emank barang elektronik pake garansi? Cepat
Bongkar !!” | ”SIAP”
”BOM sdh terbuka komandan sekarang ada bnyk kabel, mohon instruksi Ganti”|
”Skrg potong kabel yg terdekat ” | ”Siap,
Laksana...!”*prettt*
Tiba2 pembicaraan terpotong, kondisi markas Heboh dan komandanpun marah
marah sambil memaki kebodohan si sersan.
”Itu prajurit dr mana sih? Goblok dihabisin sendiri. Saya suruh potong kabel di BOM
itu, bukan kabel hedset yg nempel di badan dia !!
Lalu operator mengaktifkan komunikasi cadangan , begitu nyala terdengar suara
”kemana-kemana-kemana” ternyata lagunya
ayu tingting !!
Komandan dan anak buahnya di markas mendengarkan dgn geram. Akhirnya stelah
10detik SERSAN mengangkat jg dgn santai
”Panggilan dicopy, siap menerima instruksi ” | ”HEHH !! Itu tadi kamu apaan? Saya
panggil kok ada suara musik seperti itu HAHH ??
”Itu namanya RBT komandan, skrg kan udah biasa” | ” ini jalur militer sersan !!
jgn main2 kalo berhadapan dgn BOM, MENGERTI?” |
”SIAP”
Dimarkas, komandan liat buku nyari data tentang BOM jenis apa itu "Sersan ! Tlg
dicari dr mn asalnya yg tadi ! Saya tunggu
datanya !! "
"Asalnya dr Depok komandan, nama penyanyinya Ayu Tingting " | "Arghh... Saya
minta data BOMnya bukan RBT yg tadi" | "Oh maap
komandan "
"BOM sudah dilokalisir, ada 4 kabel, minta instruksi" | " skrg potong kabel hijau " |
"siap" | "bgmn sersan? Sdh mati? " | " belum "
"Tadi km ptong kabel warna apa?" | "Hijau komandan" | "ap gk salah potong km?" |"sumpah tadi sy ptong yg ijo, mungkin komandan yg salah"
" Monyong, udah salah pake ngeyel. Skrg tinggal kabel warna apa aj?" | "Merah, Hitam dan Hijau" | " HAH ! Knp yg hijau masih ada?"
"Lah, yg hijau memang ada 2 komandan 1 hijau daun & 1 lg hijau langit" | " o_0
NGACO !! Langit itu biru bkn hijau | tp dikampung
saya ijo
"KOPLAK !! Berarti yg km potong tadi yg ijo langit?" | " ya komandan, siap menerima
instruksi " | " Dasar GOBLOK "*sambil geleng2
kepala"
Komandan ngomelin ajudannya "Bilangin Personalia, lain kali klo mau rekrut
anggota tanya dulu apa warna langit
dikampungnya"
Terdengar si SERSAN panik "Kondisi darurat ! BOM akan meledak, mohon instruksi" | "
OK, ikuti kata2 saya " | "SIAP"
"assyhadualla" | "ASSYHADUALLA" | "illa..." | "ILLA..." *sersan bingung* | "haillallah"| "HAILLALLAH"|"waassyhaduanna"|"WAASSYHADUANNA" | "muhammadarrosullullah" | "MUHAMMADARROSULLULLAH"
"*tambah bingung*"..?!?!?"
DUUUAAARRRRR !!! *TAMAT* wkwkwkwkwkwkwk...